Pengajian Dulu dan Sekarang

Pengajian agama di kampung-kampung itu, apalagi jaman dulu sungguh sederhana sekali. Orang-orang pun gak tau apa itu syiah, sunni, kristenisasi, gazwul fikri, apalagi fremasonry. Pengajian agamanya isinya cuma sekitar akhlak, perbanyak sholawat, ibadat, bekal buat akhirot, cintai kepada Tuhan, cinta kepada nabi, kepada hamba-hamba Tuhan, penuhilah hati dengan banyak cinta, agar dunia akhirot slalu bahagia, gitu-gitu aja, gak ada yg istimewa, monoton, maklum yg ngisi pengajiannya pun orang kampung, bahkan tidak pakai istilah ustadz, adanya cuma tuan guru, muallim, minimal guru. Baca Juga: Sadiq Khan, Walikota London dari Muslim

Pengajian agama


Ada tetangga belum berjilbab buka-buka aurat ya gapapa, ada jiran waria, malah asik diajak bercanda tawa, ada panggung-panggung joged pun biasa aja, gak suka ya ditinggal tidur.
rodja tv
Kini, ceramah agama lebih canggih dan berbobot, ada yg di desa apalagi di kota-kota. Maklum yg ngaji agama skarang sudah pasti digelari ustadz, keren khan, di belakangnya ada banyak titel sarjana bahkan lulusan luar negeri; SP, LC, MP, MM, MMM, MMMMMMMMMmmmm...., S-satu, S-dua, S-tiga, Strinya tiga, mobilnya tiga, hafizahulloh, masyaalloh, gimana gak alim warbiasah lagi coba!

Karena berbobot itulah, makanya porsi ayat dan hadits-hadits lebih banyak, porsi nahi munkar menjadi sangat banyak, tegurlah ini itu, tegakkanlah ini itu, kritisilah ini itu, anti sgala macam, anti ini anti itu, antimo, mabuk lu, mabuk agama lu, ceramah agama isinya malah caci maki. Yg belum jilbaban disangka-jahati, yg waria dinerakai, ada maksiat di hadapan mata langsung aja seruduk sembari dicaci-maki, dikufar-kafiri.

Alhamdulillah, dakwah sekarang mengalami peningkatan kemajuan khan? Peningkatan gundulmu! Lebih nyunah khan? Nyunah jidatmu! Eit astagpirolloh, gak boleh berkata kasar kayak gitu kamu, jagalah lisan dari dosa! Kalau ga bisa ngomong yg bermanfaat maka lebih baik diam! O walah, kamu-kamu sendiri bijimana? Gak nyadar? Kasar gigimu!

Sumber: Dari facebook Rusdian Malik
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengajian Dulu dan Sekarang"

Post a Comment

Pembaca yang Bijak adalah Pembaca yang selalu Meninggalkan Komentarnya Setiap Kali Membaca Artikel. Diharapkan Komentarnya Yah.....