Pacaran



Menurut kamus besar bahasa Indonesia pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercinta; berkasih-kasihan. Memacari adalah mengencani; menjadikan dia sebagai pacar. Baca Juga: Pacaran Menurut Islam

pacaran
Dalam berpacaran laki-laki dan perempuan saling mencintai. Kata cinta tersebut menurut Drs. Abdul Mujib merupakan padanan kata dari bahasa inggris love atau dari bahasa arab al-hubb atau al-mahabbah. Cinta sebenarnya sulit diungkapkan apalagi didefinisikan, sebab jika didefinisikan maka semakin membatas ruang lingkupnya. Cinta dapat dirasakan oleh setiap individu, tetapi tidak menjamin masing-masing individu tersebut mampu mengungkapannya dalam bahasa verbal.
Begitu banyak definisi cinta,sehinga masing-masing definisi sulit disintesiskan dalam satu kalimat yang sangat sederhana. Namun, kiranya dapat dipahami bahwa cinta itu merupakan reaksi dan ekspresi emosi yang kompleks, sekomplek kehidupan manusia itu sendiri.
Sebagai prinsip umum kiranya dapat di katakana bahwa masa pacaran adalah masa untuk belajar saling mencintai dengan harapan kelak akan menjadi suami istri bahagia. sehingga kedua muda-mudi yang sedang berpacaran mempunyai hak dan kewajiban untuk semakin saling mengenal dan menyayangi. Tentu saja kasih sayang itu bukan hanya di bicarakan dan dirasakan, melainkan juga diungkapkan dan diwujudkan. Ungkapan dan perwujudan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan pada umunya memuat juga kemesraan, kehangatan, rasa tertarik, bahkan juga hawa nafsu seksual.

Alasan Berpacaran
Fenomena pacaran di kalangan remaja Indonesia memang sudah menjadi trend, seorang yang tidak pacaran akan dikatakan kurang gaul, kurang funky atau nggak laku. Bagi sebagian remaja pacaran hukumnya wajib alias fardhu ‘ain bagi mereka. umumnya para remaja berpacaran karena tidak ingin dikatakan oleh temannya sebagai orang yang tidak laku, dan terus dikatakan bahwa nggak gaul kalau belum pacaran.Biasanya nggak mau kalau terus dikatakan sebagai jomblo. Bagi remaja jomblo adalah sebagai kutukan yang harus dihilangkan.Sebenarnya lajang bukanlah sebagai sesuatu yang harus dibenci oleh kalangan remaja. 

foto smp bugil
 Batasan-batasan Pacaran
Hal yang paling ditakuti orang tua dari dua remaja yang sedang pacaran adalah kalau sampai dua insan yang dimabuk asmara itu melakukan hubungan seks. Tindakan yang sampai ke hubungan seks ini memang menimbulkan banyak kerugian dan efek negatif. Pertama, ini melanggar aturan agama. Agama manapun melarang hubungan seks yang dilakukan bukan suami istri. Otomatis, remaja yang melakukannya akan dikejar rasa berdosa. Kedua, ini malanggar norma. Norma masyarakat umumnya sampai sekarang tetap menganggap kegadisan itu perlu dipertahankan sampai malam pengantin tiba. Artinya, gadis yang kehilangan keperawanan sebelum itu dianggap tidak suci lagi.
Kedua hal ini menimbulkan efek psikologis bagi seorang perempuan seandainya pun tidak ada yang tahu, meskipun dia tidak hamil, dia akan merasa dirinya kotor dan berdosa. Lebih gawat lagi kalau dia sampai hamil, si gadis dan keluarga akan merasa malu. Boleh jadi dia akan dikawinkan. Berarti, masa depan akan terputus. Itu kalau dikawinkan, kalau laki-lakinya kemudian kabur, anak akan lahir tanpa ayah. Berarti mereka menorehkan aib dalam hidup dan masa depan anak yang tidak berdosa itu. Anak itu digugurkan sebalum lahir, itu berarti kita membunuh. Membuat dosa baru di atas dosa yang sudah dilakukan. Untuk itu dalam menghadapi semua ini, hendaklah pergaulan itu didasari oleh sikap saling hormat menghormati antara laki-laki dan perempuan. Abdurrahman Al-Mukaffi telah memberikan batasan-batasan dalam pergaulan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh agama, diantaranya:
1. Menjaga Pandangan Mata
Mata adalah satu karunia Allah yang amat cepat jangkauannya. Memelihara mata cukuplah dengan menundukan sebagian pandangan mata bila berhadapan dengan wanita atau pria yang bukan muhrim. Jangan menatap mata kita kepada mereka, dan janganlah memandangnya berulang-ulang.
Seperti diketahui, matalah yang menikmati kelezatan memandang untuk kali yang pertama. Sementara hati atau kalbu yang menikmati keberhasilan dalam mencapai sesuatu. Karena itu keduanya merupakan mitra dalam mengumbar atau meredam nafsu.

2. Menjauhi Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas termasuk akhlak yang paling buruk, bahkan sedikitpun hal itu tidak termasuk akhlak wanita muslim. Wanita muslim harus mengetahui prinsip pergaulan bebas, tujuan, dan akibat buruknya. Sesungguhnya kerugian yang paling besar dari pergaulan bebas ini adalah hilangnya rasa malu yang merupakan lambang kesucian bagi perempuan. Lady Cook seorang penulis perempuan dari Inggris mengatakan bahwa “pergaulan bebas adalah sesuatu yang diciptakan oleh para laki-laki. Oleh karena itu, wanita cenderung pada sesuatu yang berlawanan dengan kesucian, dan berdasarkan kadar banyaknya pergaulan bebas, akan banyak pula anak-anak yang lahir dari hasil perzinahan, dan ini adalah bencana besar bagi wanita.” Pergaulan bebas yang akibatnya sudah pasti dapat menimbulkan hal-hal negatif yang tidak diinginkan. Ini semua telah dilukiskan oleh mereka dibelahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks. Akibatnya, keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh. Kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan.
Dekadensi moral dalam masyarakat mengharu biru. Angka kumpul kebo begitu tinggi, zina sudah merupakan hal yang lumrah dan banyak remaja-remaja sejak usia dini telah melakukan eksperimen seksual. Padahal Allah Swt dan Rasul-Nya telah menetapkan rambu-rambunya dalam pergaulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
Sudah begitu gamblang seruan Allah dan Rosul-Nya dalam perkara ini. Tapi sayang semua dianggap angin lalu, memang didengar, namun tidak dilaksanakan sedikitpun oleh pemuda-pemudi Muslim yang tengah larut dan terbuai dalam kenikmatan semu yang menghanyutkan.
Karenanya, pacaran yang dilarang keras dalam Islam, menjadi lumrah dengan adanya kebiasaan apel mingguan atau wakuncar (waktu kunjung pacar). Islam tidak hanya melarang perzinaan, tetapi juga memberikan sangsi keras terhadap para pezina.
Demikian tegas larangan dan ancaman terhadap para pelaku zina dalam islam. Namun sayangnya masih banyak kalangan remaja yang tidak mengindahkannya. Padahal akibat pezinahan sangat merugikan baik di dunia maupun di akhirat.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pacaran"

Post a Comment

Pembaca yang Bijak adalah Pembaca yang selalu Meninggalkan Komentarnya Setiap Kali Membaca Artikel. Diharapkan Komentarnya Yah.....