PEJUANG
31.3.15 Puisi
kisah semu seorang pejuang yang mencari sebuah kebahagiaan dalam pahitnya penderitaan. pejuang yang sering menentang badai hari ini tertuntuk lesu tanpa tenaga, menangisi hari-hari yang tinggal beberapa menit lagi sambil mengais-ngais tanah yang tak lagi coklat. tanah kering yang tak pernah diguyur hujan.

pejuang sakit dengan seribu luka menghiasi tubuh, tak mampu bergerak hanya meratap dan berharap. semoga esok matahari kan bersinar kembali dan sang pejuang mampu menatapnya dengan penuh semangat. pejuang oh pejuang, nafasmu sudah satu-satu tinggal menunggu tarikan nafas terakhir yang tidak tau kapan datangnya menghiasi hidupnya yang fana. tubuh yang dulu sangat kuat dalam menghadapi hujan dan badai sekarang lemah dan kehilangan jati dirinya. terkulai dalm dekapan tanah dan selimut kebekuan. tarikan nafas terakhir yang terasa sangat menyakitkan. tak terdengar lagi rintih tertahan, tak terdengar lagi sebuah raungan, tak terdengar lagi sebuah teriakan yang gagah, semuanya hilang dal kegelepan. pejuang yang hilang dalam sebuah kenangan. terenggut oleh sebuah kepalsuan kehidupan dan menghilang di pekatnya malam.
loading...
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn
0 Response to "PEJUANG"
Post a Comment
Pembaca yang Bijak adalah Pembaca yang selalu Meninggalkan Komentarnya Setiap Kali Membaca Artikel. Diharapkan Komentarnya Yah.....